Banyak perempuan dalam beberapa kasus tidak pernah mengalami, merasakan, bahkan tidak tahu apa yang dimaksud orgasme. Padahal Orgasme saat melakukan hubungan intim sangat penting, terutama untuk kedua pihak, bukan hanya satu pihak yang terpuaskan. Perempuan tidak mengerti /merasakan apa itu orgames, faktor penyebabnya, antara lain posisi saat melakukan, pengetahuan yang minim, hambatan psikis atau fisik dan trauma jiwa sehubungan dengan seksual.
Selama ini, berhasil atau tidak tercapainya kepuasan seksual lebih banyak ditentukan dari pihak pria (suami). Karena ada anggapan, pria lebih terbuka dalam hal seksualitas. Padahal, kepandaian kedua pasangan menjadi kunci utama dalam mendapatkan kepuasan tersebut.Selain itu, kurangnya pemanasan yang berupa rangsangan dari pihak laki-laki, serta pemahaman yang kurang terkait daerah erotis perempuan, juga bisa berpengaruh pada pencapaian kepuasan saat berhubungan.
"Permainan yang menarik adalah jika keduanya menikmati permainan tersebut dengan rasa bahagia. Untuk itu, diperlukan kerja sama antara pasangan agar sama-sama belajar untuk meraih orgasme bersama."
Seseorang yang mengalami masalah dengan kemampuan seksnya bukan semata-mata masalah pada organ atau kelamin, tetapi lebih karena terganggunya keharmonisan energi.
Oleh karena itu, dianjurkan, sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti adanya perselingkuhan dan perceraian, penting untuk kedua pasangan yang sudah mulai dingin melakukan lagi bulan madu kedua. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengendalikan energi seksual. “Sebab, energi kejiwaan seperti marah, merasa disepelekan, ketidakpuasan itu sangat berkaitan dengan energi seksual”.
Kenikmatan
seksual akan diperoleh apabila pasangan merasakan kepuasan bersama. Ini
adalah tanggung jawab bersama, bukan sepihak. Ketulusan saat
berhubungan intim sangat menentukan energi seks yang akan mengalir.
Orgasme berasal dari bahasa Yunani, yaitu:
orgasmos, yang artinya menambah kematangan, gelombang besar, menjadi
penuh gairah, pada bahasa sangsekerta yaitu : Urja, yang artinya makanan
dan kekuatan jiwa. Cara lain untuk lebih merasakan orgasme, perempuan
harus belajar banyak mengenai prilaku pasangannya sebelum mereka
berhubungan intim, dan binalah kemesraan seawal dan selama mungkin,
ibarat masak air, biarkan memasak dengan api kecil tapi
berkesinambungan.
Jika perempuan tidak pernah mengenal makna/
merasakan Orgasme, maka dia berhubungan seks dengan pasangannya, ibarat
menyeduhkan secangkir kopi saja untuk dinikmati sang suami, tetapi dia
sendiri tidak menikmatinya, hal inilah penyebab seorang perempuan malas
berhubungan intim, sebab untuk dia tidak ada ‘istimewa’ nya aktivitas
jiwa ini.
Salam Bunda Chacha